PERILAKU KONSUMEN "Pengelolaan Informasi dan Persepsi Konsumen"
PERILAKU
KONSUMEN
“PENGELOLAAN
INFORMASI DAN PERSEPSI KONSUMEN”
(Kelompok
2)
Disusun oleh :
Aldiansyah Fatturachman (10213613)
Christiani Octovani (11213912)
Dewi Anisa Kesuma (12213285)
Harnumdia Erdinda (19213820)
Rani Avianti (17213281)
Rizka Larashati (17213898)
Satriya Indra Laksana (18213312)
Kelas : 3EA19
Fakultas Ekonomi
S1 – Manajemen
PTA 2015-2016
Universitas Gunadarma
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam mengenal konsumen kita perlu mempelajari perilaku konsumen sebagai perwujudan dari seluruh aktivitas jiwa manusia itu sendiri. Suatu metode didefinisikan sebagai suatu wakil realitias yang
di
sederhanakan. Model perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai suatu skema atau kerangka kerja
yang di sederhanakan untuk menggambarkan aktivitas – aktivitas konsumen.
Model
perilaku konsumen dapat
pula di artikan sebagai kerangka kerja atau suatu
yang mewakili apa yang
di yakinkan konsumen dalam mengambil keputusan membeli. Adapun
yang mempengaruhi factor-faktorperilakukonsumen yaitu Kekuatan social budaya terdiri dari factor budaya,
tingkat sosial, kelompok anutan
(small referencegrups),
dan
keluarga. Sedangkan kekuatan pisikologis terdiri dari pengalaman belajar, kepribadian,
sikap dan keyakinan. Sedangkan tujuan dan fungsi modal perilaku konsumen sangat bermanfaat dan mempermudah dalam mempelajari apa
yang telah
diketahui mengenai perilaku konsumen.
Menganalisis perilaku konsumen akan lebih mendalam dan berhasil apabila kita dapat memahami aspek – aspek pisikologis manusia secara keseluruhan. Kemampuan dalam menganalisis perilaku konsumen berarti keberhasilan dalam menyalami jiwa konsumen dalam memenuhi kebutuhannya.
Dengan demikian berarti
pula keberhasilan pengusaha, ahlipemasaran, Pimpinan took dan pramuniaga dalam memasarkan suatu produk
yang membawa kepuasan kepada konsumen dan diri pribadinya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian persepsi? Jelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi perhatian konsumen,
pemahaman konsumen dan penerimaan konsumen!
2. Apa yang
dimaksud dengan persepsi, sensasi, ambang absolut, dan ambang berbeda?
3. Jelaskan
faktor ukuran, warna, intensitas, kontras, posisi, petunjuk, isolasi, stimulus, dan pesan yang menarik!
4. Apa yang
dimaksud dengan penerimaan, memori sensori, memori jangka pendek, memori jangka panjang, rehearsal,
dan encoding?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk
mengetahui dan mendeskripsikan pengertian persepsi dan faktor-faktor yang mempengaruhi perhatian konsumen, pemahaman
konsumen, penerimaan konsumen.
2. Untuk
mengetahui dan mendeskripsikan pengertian persepsi, sensasi, ambang absolut, dan ambang berbeda.
3. Untuk
mengetahui dan mendeskripsikan faktor ukuran, warna, intensitas, kontras, posisi, petunjuk, isolasi, stimulus,
dan pesan yang menarik.
4. Untuk
mengetahui dan mendeskripsikan pengertian penerimaan, memori sensori, memori jangka pendek, memori jangka
panjang, rehearsal, dan encoding.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Persepsi
Persepsi Konsumen adalah suatu
proses yang membuat seseorang memilih, mengorganisasikan,
dan menginterpretasikan rangsangan-rangsangan yang diterima menjadi suatu gambaran yang berarti
dan lengkap tentang dunianya.
Dari definisi diatas, bahwa
seseorang termotivasi untuk membeli dapat dipengaruhi oleh
persepsi masing masing terhadap kondisi yang sedang dihadapi, sedangkan apa yang dipersepsikan
seseorang dapat cukup berbeda dari kenyataan yang
objektif. Individu – individu mungkin memandang pada satu benda
yang sama tetapi mempersepsikan
atau mendeskripsikannya secara berbeda. Persepi konsumen menurut para ahli :
v Menurut Kotler (1997) persepsi adalah proses
memilih, menata,menafsir stimuli yang dilakukan seseorang agar mempunyai arti
tertentu.Stimuli adalah rangsangan fisik, visual dan komunikasi verbal dan
nonverbal yang dapat mempengaruhi respon seseorang (Sodik, 2003).
v Assael (1995) dalam Sodik (2003) menyebutkan
bahwa persepsi terhadap suatu produk melalui proses itu sendiri terkait dengan
komponennya (kemasan, bagian produk, bentuk) serta komunikasi yang ditunjukkan
untuk mempengaruhi perilaku konsumen yang mencerminkan produk melalui latar
kata-kata, gambar dan simbolisasi atau melalui stimuli lain yang diasosiasikan
dengan produk (harga, tempat, penjualan, dampak dari negara pejualan).
Informasi yang diperoleh dan diproses konsumen akan membentuk preferensi
(pilihan) seseorang terhadap suatu obyek. Preferensi akan membentuk sikap
konsumen terhadap suatu obyek,yang pada gilirannya akan sikap ini seringkali
secara langsung akanmempengaruhi apakah konsumen akan membeli suatu produk atau
tidak.
Ø Proses
Persepsi
Persepsi timbul karena adanya
stimulus (rangsangan) dari luar yang akan mempengaruhi
seseorang melalui kelima alat inderanya yaitu penglihatan, pendengaran, pembauan, perasaan dan
sentuhan. Stimulus tersebut akan diseleksi, diorganisir
dan diinterprestasikan oleh setiap orang dengan caranya masing-masing.
Seleksi
Proses persepsi diawali dengan
adanya stimuli yang mengenai panca indera yang disebut
sebagai sensasi. Stimuli ini beragam bentuknya dan akan selalu memborbardir indera konsumen. Jika dilihat dari
asalnya, stimuli ada yang berasal dari individu (seperti aroma, iklan, dll) serta yang berasal dari dalam diri
individu seperti harapan, kebutuhan
dan pengalaman.
Ø Peran
Ekspetasi pada Persepsi
Ekspektasi bisa mengubah persepsi
individu dimana individu tersebut bisa melihat apa
yang mereka harapkan dari apa yang terjadi sekarang.
Ø Perhatian
Konsumen
Ada dua faktor utama
yang mempengaruhi perhatian konsumen terhadap stimulus yang akan
diperhatikannya, yaitu faktor pribadi dan faktor stimulus. Faktor pribadi
adalah karakteristik konsumen yang muncul dari dalam diri konsumen. Faktor ini
ada di luar kontrol pemasar.Berbeda dengan faktor pribadi, faktor stimulus
adalah faktor yang dapat dikontrol dan dimanipulasi oleh pemasar dan pengiklan
yang bertujuan untuk menarik minat konsumen.
Ø Faktor
– Faktor yang Mempengaruhi Perhatian Konsumen
v Status Afektif
o
Peningkatan afektif konsumen mempengaruhi proses perhatian mereka.
o
Ketertarikan yang rendah mengurangi jumlah dan intensitas perhatian.
o
Sebaliknya ketertarikan yang tinggi diperkirakan dapat mempersempit focus perhatian konsumen danmenjadikannya semakin selektif.
v Keterlibatan
o
Keterlibatan adalah status motivasional yang mengarahkan pemilihan rangsangan akan mendapat perhatian vocal danp emahaman.
o
Keterlibatan konsumen ditentukan kombinasi relevansi pribadi situasional dan intrinsic.
v KemenonjolanLingkungan
o
Rangsangan yang berkaitan dengan strategi pemasaran dapat juga mempengaruhi perhatian konsumen. Meskipun demikian, tidak setiap rangsangan pemasaran memilki kemampuan yang sama dalam mengaktifkan struktur pengetahuan yang relevan, menerima perhatian dan memahami
Ø Pemahaman
Konsumen
Pemahaman adalah usaha konsumen untuk
mengartikan atau menginterpretasikan stimulus.
Pada tahap ini, konsumen melakukan “perceptual organization”. Ada tiga prinsip perceptual
organization, yaitu:
1.
Ganbar dan latar belakang (figure
and ground) à gambar adalah suatu stimulus yang ditempatkan dalam suatu
latar belakang. Konsumen cenderung memisahkan mana obyek yang harus
diperhatikan dan mana latar belakangnya.
2.
Pengelompokan (grouping) à
orang akan lebih mengingat informasi jika disajikan dalam bentuk kelompok atau
secara terpisah-pisah.
3.
Closure à konsumen akan berusaha
memahami suatu obyek dalam arti yang utuh walaupun ada bagian dari obyek
tersebut yang hilang atau tidak lengkap.
Ø Faktor
– Faktor yang Mempengaruhi Pemahaman Konsumen
o
Pengetahuandalamingatan
o
Keterlibatan
o
Lingkunganeksposur
Ø Penerimaan
Konsumen
Setelah konsumen melihat stimulus,
memperhatikan, dan memahami stimulus tersebut maka
sampailah kepada suatu kesimpulan mengenai stimulus atau obyek tersebut. Inilah yang disebut persepsi konsumen
terhadap obyek tersebut atau citra (images) produk.
Persepsi konsumen ini adalah output dari penerimaan konsumen terhadap stimulus.
Ø Faktor
– Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Konsumen
o Persepsikonsumenterhadapobjekatau images (citra)
produk.
o Persepsitersebut output penerimaankonsumenterhadap
stimulus.
o Dalamkontekspemasaran,
persepsikonsumenbisaberupapersepsi.produk, merek, pelayanan, harga, kualitasproduk,
tokodanpersepsi.terhadapprodusen.
2.2 PRESEPSI,
SENSASI, AMBANG ABSOLUT, DAN AMBANG BERBEDA
1. PRESEPSI
Persepsi
Konsumen adalah suatu proses yang membuat seseorang memilih, mengorganisasikan,
dan menginterpretasikan rangsangan-rangsangan yang diterima menjadi suatu
gambaran yang berarti dan lengkap tentang dunianya.
Dari definisi diatas,
kita mengetahui bahwa seseorang termotivasi untuk
membeli adalah dipengaruhi oleh persepsinya
terhadap situasi yang dihadapinya, sedangkan apa yang dipersepsikan
seseorang dapat cukup berbeda dari kenyataan yang objektif. Individuindividu
mungkin memandang pada satu benda yang sama
tetapi mempersepsikan atau mendeskripsikannya secara berbeda.
A.
Proses Persepsi.
Persepsi
timbul karena adanya stimulus (rangsangan) dari luar yang akan mempengaruhi
seseorang melalui kelima alat inderanya yaitu penglihatan, pendengaran,
pembauan, perasaan dan sentuhan. Stimulus tersebut akan diseleksi, diorganisir
dan diinterprestasikan oleh setiap orang dengan caranya masing-masing.
a.
Stimuli
Stimuli atau
stimulus merupakan bentuk fisik, visual atau komunikasi verbal yang dapat
mempengaruhi individu. Stimuli terdiri dari 2 bentuk yaitu:
·
Stimuli Pemasaran : setiap
komunikasi atau stimuli fisik yang didesain untuk mempengaruhi konsumen. Produk
dan komponen-komponennya (seperti kemasan, isi, cirri-ciri fisik) adalah
stimuli utama. Komunikasi yang didesain untuk mempengaruhi konsumen adalah
stimuli tambahan yang merepresentasikan produk seperti kata-kata, gambar, dan
symbol atau melalui stimuli lain yang diasosiasikan dengan produk seperti harga,
took tempat produk jual, dan pengaruh akses.
·
Stimuli Lingkungan
: stimuli fisik yang didesain untuk mempengaruhi keadaan lingkungan.
Ada dua
factor yang merupakan karakteristik stimuli yang dapat mempengaruhi pemilihan
konsumen dalam memilih stimuli yang akan diperhatikan yaitu :
·
Faktor dari stimuli itu sendiri.
ü
Kekontrasan atau perbedaan yang menyolok : Obyek-obyek pemasaran yang sangat
berbeda dengan yang lain akan menarik perhatian konsumen. Prisip kontras ini
menyatakan bahwa stimulus eksternal yang berbeda atau berlawanan dengan kondisi
yang ada akan menarik perhatian.
-
Kebaruan : Launching produk baru sering kali
diberitakan dan ini sangat menarik perhatian untuk dibicarakan maupun
diperhatikan oleh konsumen.
-
Intensitas : semakin kuat intensitas stilmuli
eksternal akan semakin dirasakan konsumen, sehingga konsumen cenderung
memperhatikan.
-
Besarnya ukuran : semakin besar suatu obyek, akan
semakin dirasakan oleh konsumen ( akan menjadi daya tarik bagi konsumen untuk
memperhatikan.
·
Faktor Internal.
-
Ebankosur Selektif : konsumen cenderung akan memilih
tayangan atau apa saja yang dilihat dan dirasakan secara selektif.
-
Perhatian selektif : kecendrungan bagi manusia untuk
menyaring sebagian informasi yang mereka hadapi. Sehingga informasi
yang lebih menonjol yang akan mendapat tanggapan.
-
Bertahan secara Perseptual : tayangan berbagai iklan
juga diperhatikan semuanya oleh konsumen, maka konsumen secara tidak sadar akan
melindungi dirinya dari stimuli yang dianggap dapat membahayakan atau tidak
mengenakan dirinya.
-
Menutup secara Perseptual : pada saat konsumen
ditayangkan dengan banyak iklan, konsumen akan melindungi dirinya dari serbuan
stimuli yang mengenainya. Konsumen akan menahan berbagai stimuli sesuai dengan
kesadarannya.
b.
Seleksi
Proses
persepsi diawali dengan adanya stimuli yang mengenai panca indera yang disebut
sebagai sensasi. Stimuli ini beragam bentuknya dan akan selalu memborbardir
indera konsumen. Jika dilihat dari asalnya, stimuli ada yang berasal dari
individu (seperti aroma, iklan, dll) serta yang berasal dari dalam diri
individu seperti harapan, kebutuhan dan pengalaman.
c.
Interpretasi
Setelah
konsumen mengorganisir stimuli yang ada dan mengkaitkannya dengan informasi
yang dimiliki, maka agar stimuli tersebut mempunyai makna, konsumen menginterpretasikan
atau memberi arti stimuli tersebut.Terdapat beberapa factor yang menyebabkan
terjadinya kesalahan dalam menginterpretasi pesan yaitu :
a.
Penampilan Fisik
Penampilan
fisik sering membuat konsumen keliru dalam menginterpretasikan suatu obyek pemasaran.
b.
Stereotip
Stereotipi
adalah prasangka. Mengacu pada kecendrungan dalam menilai seseorang ke dalam
kategori tunggal atau pada satu kelas.
c.
Isyarat/tanda-tanda yang tidak relevan
Konsumen
cenderung menggunakan isyarat yang tidak relevan untuk memberikan makna suatu
stimuli.
d.
Kesan pertama
Pada saat
bertemu pertama kali dan mendapatkan sapaan serta layanan yang mengesankan,
konsumen akan menilai bahwa perusahaan jasa tersebut berkualitas. Meskipun
sebenarnya belum tentu demikian.
e.
Aplikasi Persepsi dalam Strategi Pemasaran
Konsumen
cenderung untuk membentuk citra terhadap merek, tok, dan perusahaan didasarkan
pada inferensi mereka yang diperoleh dari stimuli pemasaran dan lingkungan.
d.
Citra
Citra adalah
total persepsi terhadap suatu objek, yang dibentuk dengan memproses informasi
dari berbagai sumber setiap waktu.Sasaran penting dari strategi pemasaran
adalah untuk mempengaruhi persepsi terhadap merek, toko, atau perusahaan. Jadi
pemasar harus secara konstan mencoba mempengaruhi citra konsumen. Citra
tersebut terdiri dari :
A.
Citra Merek
Citra merek
merepresentasikan keseluruhan persepsi terhadap merek dan dibentuk dari
informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek itu.
B.
Citra Toko
Konsumen
sering mengembangkan citra toko didasarkan pada iklan, kelengkapan di dalam
toko, pendapat teman dan kerabat, dan juga pengalaman belanja. Citra toko yang
ada di benak konsumen akan mempengaruhi citra merek. Oleh karena itu,
penempatan produk pada rantai toko-toko pengecer merupakan sarana untuk
membentuk citra.
C.
Citra Perusahaan
Ketika
konsumen mempunyai pengalaman yang baik atas penggunaan berbagai merek produk
yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan, maka konsumen akan mempunyai citra yang
positif atas perusahaan tersebut. Pada saat itu lah terbentuk apa yang disebut
citra perusahaan.
2. SENSASI
Sensasi
adalah suatu proses penyerapan informasi mengenai suatu produk yang melibatkan
panca indra konsumen (pendengaran, penglihatan, penciuman dan peraba). Pada
tahap ini, konsumen akan menyerap dan menyimpan segala informasi yang diberikan
ketika suatu produk ditawarkan atau dicoba.
3.
AMBANG ABSOLUT(The
Absolute Threshold)
Sensasi
dipengaruhi ambang absolut (the absolute threshold) dan perbedaan abang
(differential threshold). Ambang absolute adalah jumlah minimum
intensitas atau energi stimulus yang diperlukan oleh seorang konsumen agara ia
merasakan sensasi. Titik dimana seorang konsumen merasakan perbedaan “ada” dan
“tidak ada” dari suatu stimulus, itulah yang disebut ambang absolute stimulus
bagi konsumen tersebut. Seorang konsumen akan melihat beragam iklan luar ruang
dalam bentuk billboard di sepanjang jalan yang dilaluinya. Ada seorang konsumen
yang baru bisa melihat dan membaca merek suatu produk di billboard ukuran tulisan
30 cm mungkin dari jarak 200 meter. Sedangkan konsumen lainnya mungkin dari
jarak 100 meter. Angka 100 meter atau 200 meter itulah yang disebut sebagai
ambang absolute bagi konsumen. Pemahaman ini membawa implikasi penting bagi
para pemasar dan perancang iklan. Mereka harus memutuskan berapa besar ukuran
huruf, besarnya suara atau warna apa yang cocok sehingga menarik perhatian
konsumen. Konsumen yang terus menerus menerima stimulus sama dalam intensitas
maupun jenisnya. Selanjutnya konsumen akan merasakan adaptasi terhadap stimulus
tersebut (sensory adaptation)
4.
AMBANG BERBEDA(The
Differential Threshold)
Faktor kedua
yang mempengaruhi sensasi adalah ambang berbeda. Batas perbedaan terkecil yang
dapat dirasakan antara dua stimulus yang mirip disebut sebagai ambang berbeda
(Schiffman dan Kanuk, 2010). Konsep ambang berbeda ini dikenal juga dengan
nama The Just Noticeble Difference Threshold (JND), yang
didefinisikan sebagai “the minimum amount of difference in the intensity of
a stimulus that can be detected 50% of the time” (Mowen and Minor,
1998:70). Definisi lain dikemukakan oleh Blackwell, Engel, dan Miniard (1995:
475) “the smallest change in stimulus intensity that will be noticed”.
Konsep JND dapat dijelaskan dalam penetapan harga suatu produk , jika harga jus
jeruk per bungkusnya Rp. 2000. Kalau produsen ingin menurunkan harganya, maka
pertanyaannya berapa harga harus diturunkan sehingga konsumen dapat merasakan
adanya penurunan harga? Misalnya diturunkan sebesar Rp. 200, maka Rp. 200
inilah yang disebut sebagai JND, atau jumlah minimal perbedaan harga yang dapat
dirasakan oleh konsumen.
2.3 Perhatian Konsumen
Konsumen menyeleksi stimulus atau informasi mana yg
akan diperhatikannya & akan diproses lebih lanjut, yg dikenal dgn Perceptual
Selection. Produsen tentu menginginkan bahwa stimulus yg dipaparkan
tersebut diperhatikan oleh konsumen. Produsen harus berupaya merebut perhatian
konsumen agar konsumen membaca, melihat, & mendengarkan hal yg
dikomunikasikan oleh para pemasarnya. Faktor utama yg memengaruhi perceptual
selectionatau perhatian konsumen terhadap stimulus yg akan diperhatikannya
adalah:
A.
Faktor Pribadi
Faktor pribadi adalah karakteristik konsumen yg muncul
dari dalam diri konsumen. Faktor ini ada di luar kontrol pemasar. Contohnya
adalah motivasi & kebutuhan konsumen. Konsumen yg merasa lapar tentu akan
sangat cepat memperhatikan segala stimulus yg berkaitan dgn makanan, misalnya
aroma makanan & restoran yg dijumpainya.
B.
Faktor Stimulus
Faktor ini bisa dikontrol & dimanipulasi oleh
pemasar & pengiklan dgn tujuan utamanya utk menarik perhatian konsumen.
Faktor-faktor yg harus diperhatikan pemasar dalam memberi stimulus kepada
konsumen antara lain:
-
Ukuran, tinggi
rendahnya perhatian konsumen terhadap produk dapat ditentukan oleh ukuran suatu
iklan. Semakin besar ukuran iklan yg dipasang, khususnya di media cetak,
semakin besar kemungkinan konsumen utk menyimak & memperhatikan produk
tersebut. Semakin besar ukuran stimulus, semakin menarik perhatian konsumen.
-
Warna, penggunaan
warna-warni yg serasi dari suatu stimulus dapat mendorong konsumen utk lebih
memperhatikan produk yg ditawarkan dibandingkan penggunaan warna yg terlalu
kasat mata. Warna-warni dari suatu stimulus akan menarik perhatian lebih besar
dibandingkan dgn stimulus yg hitam putih atau warna yg tidak tepat.
-
Intensitas, iklan yg
ditampilkan dgn durasi waktu yg cukup lama di media elektronik, penggunaan
suara yg keras, & intensitas penayangan yg tinggi dapat membuat suatu
produk senantiasa diingat konsumen. Hal ini dikarenakan perbedaan penyajian
iklan yg mengundang pengamatan lebih dari pihak konsumen. Stimulus sering kali
timbul karena suara yg lebih keras, durasi iklan lebih lama & frekuensi
lebih sering.
-
Kontras, stimulus dgn
panduan warna yg kontras antara produk & latar belakangnya dapat terlihat
lebih hidup & akan menarik perhatian konsumen.
-
Posisi, dalam
penempatan suatu iklan di media cetak dapat mempengaruhi tinggi rendahnya
tingkat perhatian konsumen. Iklan yg berada pada sampul sebuah majalah, pada
kolom dgn topik utama, maupun bagian halaman yg menjadi perhatian konsumen akan
lebih menarik dibandingkan jika berada pada kolom atau halaman di bagian dalam.
Posisi iklan yg terletak di antara kolom berita di dalam suatu majalah atau
surat kabar dapat menarik perhatian konsumen jika konsep yg dibuat maksimalis,
misalnya dalam hal ukuran, warna &penggunaan gambar. Konsumen juga
memperhatikan stimulus yg letaknya strategis dari faktor lokasi.
-
Petunjuk, digunakan utk memperlihatkan suatu
iklan dapat menajdi stimulus yg baik utk menarik perhatian konsumen. Penggunaan
tanda panah sangat umum digunakan utk mengkomunikasikan tujuan yg ingin
disampaikan oleh pemasar. Mata konsumen sering kali lebih tertuju kepada
stimulus yg diarahkan oleh suatu petunjuk.
-
Gerakan, iklan yg
ditampilkan dgn menggunakan gerakan-gerakan tertentu akan menarik perhatian
konsumen utk lebih fokus terhadap produk tersebut. Pemasangan iklan di
gedung-gedung atau di pinggir-pinggi jalan sangat efektif jika menggunakan
teknik ini. Teknik ini digunakan utk menarik perhatian orang-orang yg berjalan
menyusuri kawasan tersebut. Stimulus yg bergerak akan lebih menarik perhatian
daripada stimulus yg diam.
-
Kebauran, rasa
keingintahuan konsumen akan suatu produk dapat ditimbulkan pula dgn teknik
novelty sebagai bentuk kreativitas pemasar dalam menampilkan iklan. Pemunculan
yg dibuat berseri/bersambung ataupun pemunculan yg dibuat dalam jarak halaman
yg berbeda akan menyita perhatian konsumen yg ingin mengetahui konsep yg
sebetulnya ingin disampaikan oleh pemasar. Dgn keingintahuan tersebut, secara
tidak langsung pemasar telah berhasil menanamkan image produknya di benak
konsumen.
-
Isolasi, adalah
teknik meletakkan stimulus pada suatu ruang di mana ruang yg digunakan oleh
stimulus hanya sedikit sekali & terdapat sisa ruangan besar yg tidak
terpakai. Beberapa pemasar ada yg menggunakan konsep isolasi atau sering
disebut “white space” dalam mengiklankan produknya, yaitu penggunaan
ruang yg lebih kecil utk produk sedangkan sisa ruangan dibiarkan tidak
terpakai. Tujuannya adalah utk menarik perhatian konsumen agar lebih fokus
terhadap produk yg ditawarkan.
-
Stimulus yg disengaja
(“learned” attention-inducing stimuli), membuat konsumen bereaksi dgn
cepat. Stimulus seperti ini misalnya membuka pintu waktu bel berbungi &
mengangkat telepon ketika berdering. Iklan yg memberikan stimulus yg dapat
menarik perhatian kita, seperti bunyi bel. Pemberi pesan yg menarik dgn
menggunakan tokoh masyarakat, selebritis atau eksekutif juga dapat menarik
konsumen.Model dalam tampilan suatu stimulus dapat menjadi salah satu daya
tarik tersendiri bagi konsumen terhadap produk yg ditawarkan. Dgn konsep yg
spontan & sederhana serta didukung figur yg sesuai, biasanya produk akan
lebih cepat direspons & diingat oleh para konsumen. Dgnimage yg
familier & konsep iklan yg menarik, produk ini lebih mudah diterima &
memiliki tingkat kebosanan yg rendah di mata konsumen.
-
Perubahan gambar yg
cepat, gambar yg disajikan dgn cepat pada pesawat TV akan menimbulkan aktivitas
otak secara tidak sengaja
-
Iklan dgn intensitas,
porsi & waktu yg tepat akan dapat diterima oleh konsumen & konsumen
akan melakukan adaptasi terhadap iklan tersebut. Kejenuhan, di mana sensory
adaptation dari konsumen akan overload, akan timbul
dgn banyaknya jumlah iklan yg disajikan oleh pemasar & dipaparkan secara
terus menerus. Konsumen akan mengabaikan iklan ini & beralih kepada iklan
yg datang berikutnya. Kondisi seperti ini disebut dgn Advertising
Wearout.
2.4
Penerimaan
Penarikan suatu kesimpulan seroang
konsumen terhadap stimulus setelah stimulus tersebut
dilihat, diperhatikan, dan dipahami.
-
Retensi
Merupakan proses
memindahkan informasi ke memori jangka panjang. Informasi yang disimpan
adalah interpretasi konsumen terhadap stimulus yang diterimanya.
Selanjutnya apa yang tersimpan di dalam memori konsumen akan mempengaruhi
persepsinya terhadap stimulus yang baru. Memori terdiri atas tiga sistem
penyimpanan :
-
Memori sensori : tempat penyimpanan
informasi sementara dan penyimpanannya berlangsung sangat singkat ( kurang dari
satu detik ).
-
Memori jangka pendek : tempat penyimpan
informasi untuk waktu yang terbatas dan memiliki kapasitas terbatas, lamanya
waktu penyimpanan adalah kurang dari 30 detik.
-
Memori jangka panjang : tempat menyimpan
informasi dalam jangka waktu yang lama, memiliki kapasitas yang tidak terbatas
dan menyimpan semua pengetahuan konsumen secara permanen.
Ø
Rehersal adalah kegiatan mental
konsumen untuk mengingat-ingat informasi yang diterimanya dan menghubungkan
dengan informasi lainnya yang sudah tersimpan di memorinya.
Ø
Encoding adalah proses untuk
menyeleksi sebuah kata atau gambar untuk menyatakan suatu persepsi terhadap
sebuah objek.
BAB
III
KESIMPULAN
Persepsi Konsumen adalah suatu
proses yang membuat seseorang memilih, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan
rangsangan-rangsangan yang diterima menjadi suatu gambaran yang berarti dan
lengkap tentang dunianya. seseorang termotivasi untuk membeli
dapat dipengaruhi oleh persepsi masing masing terhadap kondisi
yang sedang dihadapi, sedangkan apa yang dipersepsikan seseorang dapat cukup
berbeda dari kenyataan yang objektif. Persepsi timbul karena adanya stimulus (rangsangan) dari luar
yang akan mempengaruhi seseorang melalui kelima alat inderanya yaitu
penglihatan, pendengaran, pembauan, perasaan dan sentuhan.
Ada dua faktor utama yang
mempengaruhi perhatian konsumen terhadap stimulus yang akan diperhatikannya,
yaitu faktor pribadi dan faktor stimulus. Produsen
tentu menginginkan bahwa stimulus yg dipaparkan tersebut diperhatikan oleh
konsumen. Produsen harus berupaya merebut perhatian konsumen agar konsumen
membaca, melihat, & mendengarkan hal yg dikomunikasikan oleh para
pemasarnya. Selanjutnya adalah pemahaman.pemahaman adalah usaha
konsumen untuk mengartikan atau menginterpretasikan stimulus. Setelah konsumen
melihat stimulus, memperhatikan, dan memahami stimulus tersebut maka sampailah
kepada suatu kesimpulan mengenai stimulus atau obyek tersebut. Inilah yang
disebut persepsi konsumen terhadap obyek tersebut atau citra (images) produk.
Persepsi konsumen ini adalah output dari penerimaan konsumen terhadap stimulus.
DAFTAR
PUSTAKA
https://mutiararandy.wordpress.com/2011/03/25/bab-4-pengolahan-informasi-dan-persepsi-konsumen-chapter-4-information-processing-and-consumer-perception/
Inisiasi UT
Komentar
Posting Komentar