Manusia dan Keindahan
Manusia
Dan Keindahan
Keindahan adalah sesuatu
yang membuat diri maupun hati manusia terkagum-kagum akan suatu pesona dari
manusia, benda, lingkungan tempat tinggal maupun pemandangan alam yang
dilihatnya. Keindahan identik dengan sesuatu hal yang manusia tersebut baru
melihatnya pertama kali, misal manusia tersebut pergi kesuatu tempat dipesisir
pantai yang berada jauh dari tempat tinggalnya yang belum pernah ia datangi
sebelumnya. Dan setiap keindahan itu tergantung pada selera orang masing-masing.
Manusia
setiap waktu memperindah diri, pakaian, rumah, kendaraan dan sebagainya agar
segalanya tampak mempesona dan menyenangkan bagi yang melihatnya. Semua ini
menunjukkan betapa manusia sangat mencintai keindahan. Seolah-olah keindahan
termasuk konsumsi vital bagi indera manusia. Tampaknya kerelaan orang
mengeluarkan dana yang relatif banyak untuk keindahan dan menguras tenaga serta
harta untuk menikmatinya, seperti bertamasya ke tempat yang jauh bahkan
berbahaya, hal ini semakin mengesankan betapa besar fungsi dan arti keindahan
bagi seseorang. Agaknya semakin tinggi pengetahuan, kian besar perhatian dan
minat untuk menghargai keindahan dan juga semakin selektif untuk menilai dan
apa yang harus dikeluarkan untuk menghargainya, dan ini merupakan kebanggaan
tersendiri bagi orang yang dapat menghayati keindahan.
1.Indah dan Keindahan
Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat
dinikmati secara jelas. Keindahan itu baru bisa dinikmati secara jelas jika
telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau berupa suatu karya. Dengan
kata lain keindahan baru dapat dinikmati jika dihubungkan dengan suatu
bentuk,dengan bentuk itu keindahan dapat berkomunikasi. Keindahan hanya sebuah
konsep yang baru berkomunikasi setelah mempunyai bentuk.misalnya lukisan,pemandangan
alam dll.
Keindahan berasal dar kata
indah yang bearti bagus,cantik,molek,elok,permai.Jadi,yang indah yg
berbentuk,yang berbentuk itu bisa berupa ciptaan manusia dan Tuhan. Ciptaan
manusia misalnya kampus yg di desain dengan indah,taman yg dibentuk dengan
indah dan lain-lain. Ciptaan Tuhan misalnya pemandangan suatu desa yang sangat
asri jadi dapat dilihat dengan begitu indahnya,bentuk tubuh manusia yang molek
dan sebagainya. Ciptaan manusia yang indah dapat dirasakan dari selera seni dan
selera biasa. Selera seni khusus ditunjukan hanya kepada kaarya seni sedangkan
seleras biasa ditunjukan kepada bentuk biasa/umum.
2.Kontemplasi dan Ekstensi
Keindahan dapat dinikmati menurut selera seni dan selerea
biasa. Keindahan yang didasarkan pada selera seni didukung oleh faktor-faktor kontemplasi
dan ekstensi. Kontemplasi adalah dasar
dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang sangat indah. Ekstensi adalah
dasar dalam diri manusia untuk menyatakan,merasakan dam menikmati sesuatu yang
indah.Apabila kedua dasar tersebut dihubungkan dengan bentuk di luar diri
manusia maka akan terjadi penilaian bahwa sesuatu itu indah,yang dapat memikat
atau menarik perhatian dari orang lain. Bentuk dari diri luar manusia itu
berupa karya budaya yaitu karya seni lukis,seni suaru,seni tari,seni
sastra,film atau seni drama atau ciptaan Tuhan yang berupa pemandangan alam dan
lain-lain.
Apabila kontemplasi dan ekstensi itu dihubungkan dengan
krativitas maka kontemplasi merupakan faktor-faktor pendorong untuk menciptakan
sesuatu yang dapat bernilai indah. Sedangkam estasi merupakan faktor pendorong
untuk dapat merasakan keindahan tersebut. Derajat kontemplasi dan ektasi itu
berbeda-beda antara setiap manusia maka tanggapan terhadap keindahan karya seni
juga berbeda,tergantung dariorang yang membuatnya dan pandangan orang yang
menilai atau merasakannya.
Bagi seorang seniman selera seni lebih dominan
dibandingkan dengan orang yang bukan seniman.Bagi orang umum atau yang bukan
seniman mungkin faktor ekstasi lebih menonjol di diri mereka.Karena mereka
lebih suka menikmati karya dari seniman daripada menciptakan karya seni atau
mereka hanya mampu menilai atau menikmati keindahan tetapi mereka tidak cukup
mampu meciptakan karya seni.
3.Keindahan,Keserasian,Kehalusan
Keindahan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia
karena dalam kehidupan sehari-hari banyak dijumpai karya seniman atau
pemandangan alami yang begitu indah dan terdapat faktor yang kontemplasi dan
ekstasi. Dalam keindahan itu terdapat unsur keserasian dan kehalusan.
Keserasian adalah kemampuan menata atau dapat menggabungkan perpaduan beberapa
kualitas yang cocok atau pantas dikatakan indah terhadap suatu karyanya.
Beberapa contoh menata
adalah menata ruangan,agar penghuninya nyaman saat berada diruangan itu maka
penata atau yang mendesain ruangan tersebut harus mengerti apa saja yang harus
ia gabungkan agar ruangan itu terlihat
indah.Karena jika ruangan tersebut terlihat indah,penguninya akan merasakan
kenyamanan yang amat mendalam jika berada diruangan tersebut.Seperti menggabungkan
beberapa kualitas yaitu ukuran,warna dinding atau warna cat,tata letak
benda-benda atau lukisan dan lain-lain. Dapat dikatakan bahwa keindahan pada
dasarnya adalah saejumlah kualitas yang terdapat pada suatu hal atau karya
seni.
Apabila keserasian mampu menata,menciptakan sesuatu maka
kehalusan adalah mampu menciptakan sikap,perilaku,perbuatan dan
lain-lain.Sehingga dapat dikatakan indah karena lemah lembut,sopan ,ramah,baik
budi berbahasa,rendah hati,beradab dan bermoral.
Beberapa contoh kemampuan
bersikap,berperilaku,berbuat dan bergerak yang menimbulkan keindahan yaitu bergaul dalam masyarakat
dengan sikap ramah,sopan,rendah hati,tidak sombong,menanggapi orang lain dengan
sabar dan tidka cepat emosi,berpakaian yang sopan dan lain-lain.Dalam kehalusan
itu terdapat keterpaduan sikap ,perilaku,perbuatan,gerak-gerik dalam penampilan
yang indah atau menyenagkan. Dapat dikatakan bahwa keindahan adalah sejumlah
nilai moral dan estetis yang terdapat pada seseorang.Nilai moral dan estetika
adalah suatu kebaikan.
Apabila keindahan itu dihubungkan dengan karya senimaka
karya sei itu dpaat dikatakan indah jika kterpaduannya itu merupakan susunan yang
lengkap dan utuh yang dapat menimbulkan kenikmatan atau daya tarik orang lain.
4.Sifat-Sifat Keindahan
Untuk
dapat mengetahui sesuatu itu indah atau tidak maka berikut ini akan diungkapkan
sifat-sifat keindahan. Atas dasar sifat-sifta ini juga akan dikemukakan
beberapa tanggapan mengenai keindahan.
a).
Keindahan itu Kebenaran
Kebenaran
artinya buka tiruan. Karena itu tiruan lukisan monalisa tidak indah dasarnya
tidak benar.
b).
Keindahan itu Abadi
Abadi
artinya tidak pernah dilupakan,tidak pernah hilang. John Kets menyatakan bahwa
sesuatu yang indah adalah abadi yang tidak abadi bukanlah indah.
c).
Keindahan mempunyai daya tarik
Daya
tarik artinya memikat perhatian orang lain,menyenangkan dan tidak membosankan.
Seperti, Bali. Bali menyenangkan orang,mempunyai daya tarik masyarakat.Karena
tu Bali dikatakan indah. John Kets juga menyatakan bahwa sesuatu yang indah
selain abadi juga mamu mempunyao daya tarik yang selalu bertambah.
d).
Keindahan itu Universal
Universal
artinya tidak terikat denga selera perseorangan,waktu,dan tempat. Selera mode
tidak universal karena terikat dengan pilihan seseorang dalam kurun waktu
tertentu dam dan ditempat tertentu pula.
e).
Keindahan itu Wajar
Wajar
artnya tidak berlebihan dan tidak pula kurang,menurut apa adanya(alami).
Misalnya foto berwarna dicteak lebih indah dari warna aslinya,justru tidak
indah karena berlebihan.
f).
Keindahan itu Kenikmatan
Kenikmatan
artinya kesenangan yang memberi kepuasan. Menonton film atau pertunjukan
tari-tarian tidak menyengakan dikatakan tidak indah. Pencipta suatu karya
memperoleh kenikmatan atau kepuasan atas
karyanya tu maka karyanya itu dikatakan indah.
g). Keindahan dan Kebiasaan
Kebiasaan
artinya dilakukan secara berualng-ualng. Yang tidak biasa dapat menjadi biasa
karena dilakukan secara berulang-ulang. Yang tidak biasa tidak indah karaena
dilakukan secara berulang-ulang lalu menjadi biasa dan indah. Terbiasa
mengenakan jas inilah yang indah sedangkan pakai sarung dan pakaian adat tidak
indah. Contohnya ialah Hanafi dalam upacara perkawinan dengan Rafiah(Salah
Asuhan oleh Abdul Muis) tidak mau memakai pakaian adat minangkabau karena ida
terbiasa dengan pakaian ala barat.
Menurut
Coleridge seorang penayair romantik keindahan itu dapat dipengaruhi oleh
kebiasaan. Kebiasaan mempunyai akibat terhadap daya tangkap atas sesuatu yang
tidak bearti akibat terhadap daya tangkap atas sesatu. Sesuatu yang tidak
bearti dapat menjadi bearti karena
terbiasa. Sesuatu yang tidak nikmat menjadi nikmat karena terbiasa
misalnya mearokok. Sesuatu yang tidak indah akan menjadi indah karena
kebiasaan. Tetapi menurut Coleridge,kebiasaan jangan pula sampai merubah segala
konsep keindahan.
5.Alasan Manusia Menciptakan Keindahan
Keindahan adalah bagian dari
kehidupan manusia,yang merupakan kebutuhan kodrati. Karena itu manusia berusaha
menciptakan keindahan. Untuk menciptakan keindahan itu ia berkreativitas
berkarya. Karya itu di pengaruhi ole pengalamaan hidupnya atau oleh kenyataan
yang terjadi disekitarnya. Pengalaman atau kenyataan-kenyataan ini menjadi
bahan atau renungan atau pertimbangan atau penilaian apakah merupakan hal yang
indah atau tidak sehingga dapat diungkapkan dalam karya seni.
Pengungkapan
keindahan dalam karya seni didasari oleh
motivasi tertentu dan denga tujuan tertentu. Motivasi dapat berupa pengalaman
atau kenyataan mengenai penderitaan hidup manusia,mengenai kemerosotan
moral,mengenai perubahan nilai-nilai dan masyarakat,mengenai keagungan Tuhan
dan lain-lain. Tujuannya tentu saja dilihat dari segi nilai kehodupan
manusia,martabat manusia,kegunaan bagi manusia secara kodrati. Berikut ini akan
dicoba menguraikan alasaan atau motivasi dan tujuan para seniman meciptakan
keindahaan melalui karya seninya.
a) Tata Nilai yang telah Usang
Tata nilai yang terjelma
dalam adat istidat ada yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan sehingga
dirasa sebagai hambatan yang merugikam dan mengorbankan nilai-nilai
kemanusiaan, misalnya kawin paksa,pingitian,derajat wanita lebih rendah
daripada derajat laki-laki. Tata nilai semacam ini dipandang sebagai mengurangi
nilai moral kehidupan masyarakat seahingga dikatakan tidak indah. Yang tidak
indah harus disingkirkan atau digantikam dengan yang indah. Yang indah ialah
tata nilai yang mengahargai dan mengangkat martabat manusia,misalnya wanita.
Hak ini menjadi tema para
sastrawan zaman Balai Pustaka dengan tujuan untuk merubah keadaan dan
memperbaiki nasib kau wanita. Sebagai contoh novel yang menggambarkan ini
adalah “Siti Nurbaya” oleh Marag Rusli; “Kalau Tak Untung” oleh Saleguri dan
lain-lain. Berikut ini isi kutipan novel Layar Terkembang dan Siti Nurbaya.
1) Layar Terkembang,halaman 43:
“Sesungguhnyahlah hanya
kalau perempuam dikembaikan derajatnya sebagai manusia, barulah keadaan bangsa
kita dapat berubah. Jadi perubahan kedudukan perempuan dalam masyarakat kita
bukanlah semata-mata kepentingan perempuan. Kaum laki-laki yang insyaf akan
kepentingan yang lebuh mulia dari kepentingan hatinya sendiri tentu akan harus
mengakui itu.
Tetapi lebih dari segalanya
haruslah kaum perempuan sendiri insyaf akan dirinya dan berjuang untuk
mendapatkan penghargaaan dan kedudukan yang lebih layak. Ia tidak boleh
mneyrahkan nasibya kepada golongan laki-laki yang merasa akan dirugikan apabila
ia harus melepaskan kekuasaannya yang telah berabad-abad dipertahakannya. Kita
harus membanting tulang sendiri untuk
mendapatkan hak kita sebagai manusia.”
2) Siti Nurbaya 222-223:
“Memang demikian lah nasib
kita perempuan. Adakah akan ebrubah peraturan kita ini? Adakah kita akan
dihargai oleh laki-laki kelak? Biar tak banyak sekedar untuk yang perlu bagi
kehidupan kita pun,cukuplah. Aku tiada kehendak meminta agar perempuan akan
dihargai oleh laki-laki dala segala hal; tidak karena aku mengerti juga tentu
tak boleh jadi tetapi permintaanku hendaknya laki-laki itu memandang perempuan
sebagai adiknya,jika ta mungkin memuliakan dan menghormati perempuannya sebagai
pada bangsa eropah,janganlah dipandangnya kita sebagai hamba atau makhluk yang
hina.
Biarlah perempuan menutut ilmu
yang berguna baginya,biarlah ia di izinkan melihat dan mendengaar segala apa
yang boleh menambah pengetahuannya supaya dapat bertukar pikiran untuk
menajamkan otaknya. Dan berilah ia kuasa atas segala yang dikuasainya,agar ida
jangan sama dengan boneka yang bernyawa saja”
b) Kemerosotan Moral
Keadaan yang merendahkan
derajat dan nilai kemanusiaan ditandai dengan kemororsatn moral. Kemerosotan
moral dapat diketahui dari tingkah laku dan perbuatan manusia yang bejat. Yang
demikian dikatakan tidak baik,yang tidak baik itu tidak indah. Yng tidak indah
inilah harus disingkirkan melalui protes antara lain diungkapkan dalam karya
seni.
Sebagai contoh adalah karya
sastr berupa sajak yang dikemukakan oleh W.S. Renda yang berjudul “Bersatulah
Pelacur-Pelacur Kota Jakarta”. Disini pengarang memprotes perbuataan berjat
para pejabat yang merendahkan derajat waanita dengan mengatakan sebagai inspirasi
revolusi tetapi tidak lebih dijadikan sebagai wanita penghibur.
c) Penderitaan Manusia
Banyak faktor yang membuat manusia
it menderita. Tetapi yang paling menentukan ialah faktor manusia itu sendiri.
Manusiala yang membuat orang yang menderita sebagi akibat nafsu
berusaha,serakah,tidak hati-hati dan sebagainya. Dimana-mana terjadi
perang,kelaparan,gas beracun yang banyak menimbulkan bebrbagai korbanyang tidak
berdosa.
Keadaan yang demikian parah
ini tidak mempunyai daya tarik dan tidak menyenangkan karena nilaia kemanusiaan
telah diabaaikan dan dikatakan tidak indah. Yang tidak indah itu harus
dilenyapkan karena tidak bermanfaat bagi kemanusiaan. Bagi para seniman hal ini
merupakan dorongan untuk menciptakan karya seni.
Sebagai contoh himbauan Bimbo Grup kepada Presiden A.S. dan
Uni Soviet (Reagen dan Gorbacev) melalui lagu yang berjudul “perdamaian” .
Pengarang mewakili rakyat agar perang dhtentikan. Perang membawa malapetaka
bagi umat manusia yang tidak berdosa. Juga lagu yang dibawakan oleh kelompok
penyanyi inggris Bob Geldof berjudul “We are the world” untuk membantu
mengatasikelaparan di Afrika,khususnya Etiopia. Tujuan para seniman ini agar
penderitaan manusia dapat dihilangkan dan yang mengatasinya adalah manusia itu
sendiri.
d) Keagungan Tuhan
Keagungan tuhan dapat
dibuktikan melalui keindahan alam dan semesta serta kejadian-kejadian alam ini.
Keindahan alam merupakan mutlak ciptaan Tuhan YME. Seindah-indahnya tiruan
ciptaan Tuhan,tidak aka ada yang menyamai ciptaan Tuhan. Kecantikan seorang
wanita ciptaan Tuhan membuat kagum seniman Leonardo De Vinci,karena itu ia
berusaha meniru ciptaan Tuhan dengan melukis Monalisa sebagai wanita cantik.
Lukisan Monalisa sangat menarik dan tidak membosankan.
Alam semesta yang terdiri
dari bumi dan benda-benda langit serta segala isinya bergerak dalam keteraturan
tanpa kesalahan tanpa benturan. Jadi pantaslah jika manusia mengaggumi
kebesaran Tuhan dan karena itu lalu memuja dan menyembah kepadanya.
6.Pengaruh Keindahan Terhadap Jiwa Manusia
Keindahan dapat meresap ke
dalam jiwa apabila dihayati maka dari itu perlu dilakukan berbagai cara
pendeketan akan dapat dirasakan pengaruh keindahan itu terhadap jiwa
manusia,pengaruh mana akan terwujdu dalam sikap,tingkah laku,dana perbuatan
manusia.
Apabila kita pergi piknik melihat pemandangan yang
indah menikmati hawa gunung yang segar,kita akan mengagumi pula siapa yang
pencipta ala ini. Dengan demikian akam teringat kebesaran Tuhan YME karena
kebesaran dan kekuasaannya keindahan dapat kita nikmati. Hal ini membawa
pengarauh kehalusan jiwa dam ketenangan batin. Membangkitkan rasa takwa kita
terhadap Tuhan YME.
Semua orang menginginkan
keindahan. Kerapian dan Keselarasan berpakaian membuat orang jadi kagum
sehimgga terungkap kata cantik atau ganteng dan lain-lain. Dibalik semua itu
tersimpul harga diri,kenikmatan sikap halus dan kebershan jiwa. Kebiasaan
berpakaian rapi dan indah memberi pengaruh pada orang lain berupa sikap selalu
ingin bersih,selalu ingin diteladani dan sebagainya.
Menikmati keindahan karya
seni mempunyai pengaruh yang besar terhadap jiwa manusia. Kehalusan seni yang
diungkapkan oleh seniman dalam karya-karyanya akan berpindah pula pada orang
yang menilai atau menikmatinya. Seseorang yang sedang mendengarkan musik secara
tidak sadaar akan mengikutinya karena keasikan. Demikian juga apabila menonton
film yang menggambarkan kesedihan maka penonton pun ikut sedih dan bahkan ada
sampai yg ikut menangis. Jadi karya seni sangat besar sekali pengaruhnya
terhadap jiwa manusia.
Karena itu dengan karya seni
dapat dibina kehalusan jiwa dan kehalusan jiwa merupakan cermin budi pekerti
yang baik.
7.Hubungan Manusia dan Keindahan
Manusia
memiliki lima macam yang seacara otomatis dimiliki ketika manusia tersebut
dilahirkan. Kelima komponen tersebut adalah nafsu,akal,hati, sirri (rahasia
ilahi). Dengan modal yang telah dimiliki oleh manusia (nafsu,akal dan hati)
akhirnya manusia tidak dapat dipisahkan dengan sesuatu yang disebut keindahan.
Dengan akal manusia memiliki keininan-keinginan yang menyenangkan daalam ruang
renungnya. Dengn akal pikiran
manusia melakukan kontemplasi komprehensif guna mencari niolai-nilai, makna, manfaat,
dan tujuan dari suatu penciptaan yang endingnya pada kepuasan, dimana kepuasan
ini juga merupakan salah satu indikator dari keindahan.
Akal dan budi merupakan kekayaan manusia tidak dirniliki oleh makhluk
lain. Oleh akal dan budi manusia memiliki kehendak atau keinginan pada manusia
ini tentu saja berbeda dengan “kehendak atau keinginan” pada hewan karena
keduanya timbul dari sumber yang berbeda. Kehendak atau keinginan pada manusia
bersumber dari akal dan budi, sedangkan kehendak atau keinginan pada hewan
bersumber dari naluri.
Sesuai dengan sifat kehidupan yang menjasmani dan merohani, maka
kehendak atau keinginan manusia itu pun bersifat demikian. Jumlahnya tak
terbatas. Tetapi jika dilihat dari tujuannya, satu hal sudah pasti yakni
untukmenciptakan kehidupan yang menyenangkan, yang memuaskan hatinya. Sudah
bukan rahasia lagi bahwa “yang mampu menyenangkan atau memuaskan hati setiap
manusia itu tidak lain hanyalah sesuatu yang “baik”, yang “indah”. Maka
“keindahan pada hakikatnya merupakan dambaan setiap manusia; karena dengan
keindahan tu itu manusia merasa nyaman hidupnya. Melalui suasana . keindahan
itu perasaan “(ke) manusia (annya)” tidak terganggu.
Dengan
adanya keinginan-keinginan tersebut, manusia menggunakan nafsunya untuk
mendorong hasrat atau keinginan yang dipikirkan atau direnungkan oleh sang akal
tadi agar bisa terrealisasikan. Ditambah lagi dengan anugrah yang diberikan-Nya
kepada kita (manusia) yakni berupa hati, dimana dengan hati ini manusia dapat
merasakan adanya keindahan, oleh karena itu manusia memiliki sensibilitas
esthetis.
Selain itu manusia memang secara hakikat membutuhkan keindahan guna
kesempurnaan pribadinya. Tanpa estetika manusia tidak akan sempurna,Karena
salah satu unsur dari kehidupan adalah estetika. Sedang manusia adalah mahluk
hidup, jadi dia sangat memerlukan estetika ini.
Referensi :
- Jurnal Ilmu Budaya Dasar, Djoko Widagdho
- Jurnal Ilmu Budaya Dasar, Djoko Widagdho
Komentar
Posting Komentar