Manusia,Keragaman dan Kesederajatan



MANUSIA,KERAGAMAN dan KESEDERAJATAN

A.MAKNA KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN
1.Makna Keragaman
            Keragaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat dimana terdapat perbedaan-perbedaam dalam berbagai bidang,terutama suku bangsa dan ras,agama dan keyakinan,ideologi,adat istiadat serta situasi ekonomi.
2.Makna Kederajatan
            Kesederajatan adalah suatu kondisi dimana dalam perbedaan dan keragaman yang ada manusia tetap memiliki satu kedudukan yang sama.
      B.MANUSIA BERADAB DALAM KERAGAMAN
            Hubungan antara kebudayaan dengan peradaban sangatlah erat. Peradaban adalah salah satu perwujudan kebudayaan yang bernilai tinggi,indah dan harmonis yang mencerminkan tingkat kebudayaan masyarakat yang bersangkutan.
            Masyarakat sebagai satu komunitas yang beragam penuh perbedaan pandangan bahkan kepentingan,Tuhan yang menciptakan manusia dalam keragamannya,dalam realitas kehidupan keragaman telah meluas dalam wujud perbedaan status,kondisi ekonomi,relasi sosial dan sampai cita-cita perorangan maupun kelompok tanpa dilandasi sikap  arif dalam memandang perbedaan akan memuai konsentrasi panjang berupa konflik dan bahkan kekerasan ditengah-tengah kita.
            Dalam hal ini maka terdapat teori yang menunjukan penyebab konflik ditengah masyarakat antara lain:
1.     Teori hubungan masyarakat,memiliki pandangan bahwa konflik yang sering muncul disebabkan polarisasi yang terus terjadi,tidak percaya dan permusuhan diantara kelompok yang berbeda.
2.     Teori identitas yang melihat bahwa konflik yang beredar dimasyarakat tidak lain disebabkan identitas yang sering berakar pada hilangnya suatu penderitaan masa lalu  yang tidak selesai.
3.     Teori kesalahpahaman antarbudaya,teori ini melihat konflik yang disebabkan ketidak cocokan dalam cara berkomunikasi diantara budaya yang berbeda.
4.     Teori transformasi yang memfokuskan pada penyebab terjadi konflik adalah ketidaksertaan dan ketidak adilan yang muncul sebagai masalah sosial-budaya dan ekonomi.
Realitas keragaman budaya bangsa ini tentu membawa konsekuensi munculnya persoalan gesekan antarbudaya,yang mempengaruhi dinamika kehidupan masyarakat,oleh sebab itu manusia yang beradab harus bersikap terbuka dalam melihat semua perbedaan dalam keragaman yang ada,menjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan dan tidak menjadikan keragaman sebagai kekayaan bangsa,alat pengikat persatuan seluruh masyarakat dalam kebudayaan yang beraneka ragam.

      a.Keragaman Budaya dan Peradaban
                  Menurut pendapat Prof. Sutan Takdir Alisyahbana, apabila perwujudan budaya itu penekanannya pada akal atau mind, akan timbul peradaban yang berbeda, akal biasanya selalu dihubungkan dengan peradaban bukan kebudayaan. Dengan penekanan pada akal, timbul pernyataan bahwa ada peradaban tinggi dan ada peradaban rendah karena diukur dengan tingkat berpikir manusia. Manusia yang berpikir dikatakan berperadabn tinggi, bukan kebudayaan tinggi. Tingkat berpikir tinggi lebih dahulu muncul di kalangan orang Barat yang mempunyai peradaban tinggi bukan kebudayaan tinggi.
            Apabila perwujudan budaya itu penekanannya pada ketiga unsur akal, perasaan, dan kehendak, akan timbul kebudayaan yang berbeda, akan timbul pernyataan bahwa ada peradaban tinggi dan ada peradaban rendah karena diukur dengan faedahnya bagi manusia. Kebudayaan tinggi karena ada faeedahnya bagi manusia, sedangkan kebudayaan rendah itu kurang ada manfaatnya bagi manusia.

      b. Faktor Penyebab Munculnya Keragaman Peradaban
·         Faktor Lingkungan
·         Faktor Filsafat dan Peradaban
·         Faktor Perekonomian
      c. Sikap Manusia Beradab dalam Keragaman
                  Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung, artinya dimanapun kita berada disitu adat-istiadat kita ikuti. Jadi, sebagai manusia beradab, sikap kita terhadap kebudayaan yang beragam adalah mengikuti perkembangan kebudayaan didaerahnya dan apabila kebudayaan itu tidak sesuai dengan kita, tidak bileh menganggap remeh kebudayaan tersebut, walaupun kita tidak harus mengikutinya, tetapi kita wajib menghormatinya.

      d.Problematika Keragaman Kultural dalam Perkembangan Peradaban dan Hidup Beradab
            Keragaman Kultural (budaya) seringkali meyebabkan munculnya permasalahan dan kesalahpahaman antarsuku tersebut. Contohnya konflik berbau SARA (Suku, Agama, Ras dan Antargolongan) dan konflik bersenjata di beberapa daerah, teror bom, dan berbagai kejahatan lainnya yang mengancam masa depan peradaban.

      e.Pengaruh Keragaman dan Globalisasi trhadap Pengembangan Kepribadian Masyarakat
            Dapat menimbulkan pengaruh dalam kehidupan dari segi hal positif maupun negatif. Pengaruh yang positif, yaitu adanya IPTEK yang sangat berguna dan berpengaruh dalam globalisasi dunia sehingga ilmu pengetahuan dan tekhnologi pada zaman yang sekarang ini sangat bermanfaat, sedangkan pengaruh yang negatif adalah kebudayaan luar yang masuk secara langsung atau tidak dapat menggeser kebudayaan asli atau bahkan dapat menghilangkan budaya asli itu sendiri.

C.UNSUR-UNSUR KERAGAMAN DALAM MASYARAKAT INDONESIA
1.Suku Bangsa dan Ras
            Suku bangsa yang menempati wilayah indonesia dari Sabang sampai Marauke sangatlah beragam. Sedangkan perbedaan ras muncul karena adanya pengelompokan besar manusia yang memiliki ciri-ciri biologis.
2.Agama dan Keyakinan
            Agama mengandung arti ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi oleh setiap manusia. Ikatan yang berasal dari suatu kekuatan yang lebih tinggi dari manusia sebagai kekuatan yang tidak dapat dilihat dengan pancaindera. Agama sebagai bentuk keyakinan memang sangat susah diukur secara tepat dan rinci.
Ada beberapa alasan tentang mengapa agama itu sangat penting dalam kehidupan manusia, antara lain adalah :
1.     Karena agama merupakan sumber moral
2.     Karena agama merupakan petunjuk kebenaran                  
3.     Karena agama merupakan sumber informasi tentang masalah metafisika.
4.     Karena agama memberikan bimbingan rohani bagi manusia baik di kalasuka,maupun di kala duka
Keyakinan adalah suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai kebenaran Karena keyakinan merupakan suatu sikap, maka keyakinan seseorang tidak selalu benar -- atau, keyakinan semata bukanlah jaminan kebenaran. Contoh: Pada suatu masa, manusia pernah meyakini bahwa bumi merupakan pusat tata surya, belakangan disadari bahwa keyakinan itu keliru
 Namun apapun bentuk kepercayaan yang dianggap sebagai agama,tampaknya memang memiliki ciri umum yang hampir sama.
Fungsi agama dalam kehidupan masyarakat antara lain:
1.     Berfungsi edukatif
2.     Berfungsi penyelamat
3.     Berfungsi sebagai perdamaian
4.     Berfungsi sebagai social control
5.     Berfungsi kreatif
6.     Berfungsi sublimatif
7.     Berfungsi transformatif
8.     Berfungsi sebagai pemupuk rasa solidaritas
3.Ideologi dan Poltik
            Ideolog ialah suatu istilah umum bagi sebuah gagasan yang berpengaruh kuat terhadap tingkah laku dalam situasi khusus karena merupakan kaitan antara tindakan dan kepercayaan. Politik mencakup baik konflik antara individu dan kelompok untuk memperoleh kekuasaan yang digunakan oleh pemegang bagi keuntungannya sendiri atas kerugian dari yang ditaklukannya. Politik juga bermakna usaha untuk menegak ketertiban sosial.
4.Tata Krama
            Tata krama adalah segala tindakan,perilaku,adat istiadat,tegur sapa,ucapan sesuai dengan kaidah atau norma tertentu.
            Tata krama dibentuk dan dikembangkan oleh masyarakat dan terdiri dari aturan-aturan yang kalau dipatuhi diharapkan akan tercipta interaksi sosial yang tertib dan efektif dala masyarakat yang bersangkutan. Karena adanya sosialisasi nilai dan norma secara turun-temurun dan berkesinambungan dari generasi ke generasi menyebabkan suatu masyarakat yang ada dalam suatu suku bangsa yang sama akan memiliki adat dan kesopanan yang relatif sama.
5.Kesenjangan Ekonomi
            Bagi sebagian negara berkembang,perekonomian akan menjadi salah satu perhatian yang terus ditingkatkan. Namun nyatanya,masyarakat kita masih ada digolongan ekonomi menengah kebawah. Hal ini tentu saja menjadi sebuah adanya kesenjangan yang tak dapat dihindari lagi.
6.Kesenjangan Ekonomi
            Masyarakat indonesia merupakan masyarakat yang majemuk dengan bermacam tingkat,pangkat dan strata sosial. Hal ini dapat terlihat dan dirasakan dengan adanya penggolongan orang berdasarkan kasta.  Hal inilah yang dapat menimbulkan kesenjangan sosial yang tidak saja dapat menyakitkan tetapi juga membahayakan bagi kerukunan masyarakat.
D.STRUKTUR MASYARAKAT INDONESIA
            Struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh dua cirinya yaitu :
1.   Horizontal ,Ditandai oleh kenyataan adanya kesatuan-kesatuan social berdasarkan perbedaan suku-bangsa, perbedaan agama, adat serta perbedaan-perbedaan kedaerahan.
Perbedaan suku-bangsa, agama, adat dan kedaerahan sering kali disebut sebagai ciri masyarakat Indonesia yang bersifat majemuk. Istilah masyarakat majemuk (plural societies) ini diperkenalkan oleh J.S. Furnivall untuk menggambarkan masyarakat Indonesia pada zaman Hindia-Belanda. Plural societies yaitu suatu masyarakat yang terdiri atas dua atau lebih elemen yang hidup sendiri-sendiri tanpa ada pembauran satu sama lain dalam kesatuan politik. Masyarakat Indonesia zaman Hindia Belanda tersebut adalah tipe masyarakat tropis dimana mereka yang berkuasa dan mereka yang dikuasai memiliki perbedaan ras.
2.   Vertikal ,Struktur masyarakat Indonesia ditandai adanya perbedaan-perbedaan vertikal antara lapisan atas dan lapisan bawah yang cukup dalam. Ditandai oleh adanya polarisasi social berdasarkan kekuatan ekonomi dan politik. Struktur masyarakat terpolarisasi menjadi sebagian besar orang yang secara ekonomi dan politik lemah yang menempati lapisan bawah dan sebagian kecil orang yang secara ekonomi dan politik kuat yang menempati lapisan atas.
            Di bidang ekonomi, ada 2 sektor yaitu : sector ekonomi modern yang secara komersial lebih bersifat canggih, banyak bersentuhan dengan lalu lintas perdagangan internasional, profit oriented dan sector ekonomi tradisional yang bersifat konservatif, kurang mampu mengusahakan pertumbuhan, tidak profit oriented.
Struktur masyarakat dalam bidang politik ditandai adanya gap yaitu antara sejumlah kecil orang yang memegang kekuasaan dengan sejumlah besar orang yang tidak memilki kekuasaan
Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua:
    * Orang yang tinggal di daerah tersebut
    * Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut.
Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain.
Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. Masalah-masalah kependudukan dipelajari dalam ilmu Demografi. Berbagai aspek perilaku menusia dipelajari dalam sosiologi, ekonomi, dan geografi. Demografi banyak digunakan dalam pemasaran, yang berhubungan erat dengan unit-unit ekonomi, seperti pengecer hingga pelanggan potensial.

E.PENGARUH KERAGAMAN TERHADAP KEHIDUPAN BERAGAMA,BERMASYARAKAT BERNEGARA DAN KEHIDUPAN GLOBAL
            Manusia secara kodrat diciptakan sebagai makhluk yang mengusung nilai harmoni. Perbedaan yang mewujud baik secara fisik ataupun mental,sebenarnya kehendak Tuhan yang seharusnya dijadikan sebagai sebuah potensi untuk menciptakan sebuah kehidupan yang menjunjung tinggi toleransi. Dikehidupan sehari-hari,kebudayaan suku bangsa dan kebudayaan agama bersama-sama dengan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara,mewarisi perilaku dan kegiatan kita. Bahkan mampu untuk saling menyesuaikan dalam kehidupan sehari-hari.
            Jika keterbukaan dan kedewasaan sikap dikesampingkan, besar kemungkinan tercipta masalah-masalah yang mengoyahkan persatuan dan kesatuan bangsa,seperti:
1.     Disharmonisasi , tidak adanya penyesuaian atas keragaman antara manusia dengan dunia lingkungannya.
2.     Perilak diskriminatif terhadap etnis atau kelompok masyarakat tertentu akan memunculkan masalah yang lain,yaitu kesenjangan dalam berbagai bidany yang tentu saja tidak menguntungkan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
3.     Eksklusivisme ,realisi ,bersumber dari superioritas diri ,alasannya dapat bermacam-macam antara lain keyakinan bahwa secara kodrati ras/suku/kelompok lain.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperkecil masalah yang diakibatkan oleh pengaruh negatif dari keragaman,yaitu:
1.     Semangat religius
2.     Semangat nasionalisme
3.     Semangat pluralisme
4.     Dialog antar umat beragama
5.     Semangat humanisme
6.     Membangun suatu pola komunikasi untuk interaksi maupun  konfigurasi hubungan antar agama,media masa dan harmonisasi.
Menyatu dalam keragaman dan beragam dalam kesatuan. Segala bentuk kesenjangan didekatkan,segala keanekaragaman dipandang sebagai kekayaan bangsa,milik bersama.
F.PROBLEMATIKA DISKRIMINASI
 Problematika Diskriminasi dalam Masyarakat yang Beragam
a.      Kesederajatan Diskriminasi                      
Keserajatan artinya setiap orang sebagai anggota masyarakat mempunyai hak dan kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun pemerintah dan Negara. Diskriminasi lebih menunjukkan kepada suatu tindakan dalam kehidupan sehari-hari. Diskriminasi dihubungkan dengan prasangka dan seolah-olah menyatu.

 b.      Diskriminatif sebagai Realitas yang Problematik
Dalam kehidupan masyarakat, ada sesuatu yang dihargai, yaitu kekayaan, kekuasaan, ilmu pengetahuan, dan sebagainya. Hal itu merupakan awal terbentuknya pelapisan sosial yang dapat menimbulkan diskriminasi sosial. Mereka yang banyak memiliki sesuatu yang dihargai dianggap oleh masyarakat sebagai orang yang menduduki lapisan atas. Sebaliknya, mereka yang hanya sedikit memiliki atau bahkan sama sekali tidak memiliki sesuatu yang dihargai, dianggap oleh masyarakat sebagai orang-orang yang menempati lapisan bawah.

G .Persaingan, Tekanan atau Intimidasi dan Ketidakberdayaan sebagai Faktor Terjadinya Diskriminasi Sosial.

            Diskriminasi karena faktor tekanan atau intimidasi, biasnya terjadi karena pihak yang ditekan oleh pihak yang kuat. Dan karena merupakan pihak yang tertekan, umumnya tidak berdaya sehingga tidak dapat melepaskan belenggu diskriminasi tersebut dari kehidupan mereka.
Sebab-sebab lain yang menyebabkan terjadinya diskriminasi antara lain :
·         Latar belakang sejarah
·         Dilatarbelakangi oleh perkembangan sosiokultural dan situasional
·         Bersumber dari faktor kepribadian
·         Berlatar belakang dari perbedaaan keyakinan, kepercayaan, dan agama

Usaha mengurangi atau menghilangkan prasangka dan diskriminasi antara lain dengan cara :
·         Perbaikan kondisi sosial ekonomi
·         Perluasan kesempatan belajar
·         Sikap terbuka dan sikap lapang
·         Menghilangkan sikap etnosentrsme
            Diskriminasi adalah setiap tindakan yang melakukan pembedaan terhadap seseorang atau sekelompok orang berdasarkan ras,agama,suku,etnis,kelompok,golongan status,dan kelas sosial ekonomi,dsb.
            Tuntutan atas kesamaan hak bagi setiap manusia didasarkan pada prinsip-prinsip hak asasi manusia(HAM). Sifat dari HAM adalah universal dan tanpa pengecualian,tidak dapat dipisahkan dan saling ketergantungan.
            Pada dasarnya diskriminasi tidak terjadi begitu saja,tetapi karena adanya beberapa faktor penyebab,antara lain adalah:
1.     Persaingan yang semakin ketat dalam berbagai bidang kehidupan,terutama ekonomi.
2.     Tekanan dan intimidasi biasanya dilakukan oleh kelompok yang dominan terhadap kelompok atau golongan yang lebih lemah.
3.     Ketidak berdayaan golongan miskin akan intimidasi yang mereka dapatkan membuat mereka terus menerus terpuruk dan menjadi korban diskriminasi.
Problematika lainnya yang timbul dan harus diwaspadai adalah adanya disintegrasi bangsa. Dapat disimpulkan adanya enam faktor utama yang menjadi penyebab utama proses iu,yaitu:
1.     Kegagalan kepemimpinan.
Integrasi bangsa adalah landasan bagi yang tegaknya sebuah negara modern. Keutuhan wilayah negara amat ditentukan oleh kemampuan para pemimpin dan masyarakat warga negara memelihara komitmen kebersamaan suatu negara.
2.     Krisis ekonomi yang akut dan berlangsung lama.
Krisis disektor ini selalu signifikan dalam mengawali lahirnya krisis yang lain.
3.     Krisis politik.
Krisis politik merupakan perpecahan elite ditingkat nasional sehingga menyulitkan lahirnya kebijakan utuh dalam mengatasi krisi ekonomi. Krisis politik juga dapat dilihat dari absennya kepemimpinan plitik yang mampu membangun solidaritas sosial untuk mampu menghadapi krisis ekonomi.
4.     Krisis sosial
Krisis sosial dimulai dari adanya disharmonisasi dan bermuara pada meletusnya konflik kekerasan diantara kelompok-kelompok masyarakat(suku,agama,ras).
H.PROBLEMATIKA KERAGAMAN DAN SOLUSINYA
            Sebagaimana yang terungkap dalam pendahuluan di atas, bahwa remaja adalah satu sosok manusia yang berada di antara dua fase yaitu anak-anak dan dewasa sehingga karena keberaaannya tersebut, remaja tidak memiliki kematangan intelektual dan emosional. Kecuali itu, remaja memiliki banyak ragam problematika yang membebaninya. Problematika tersebut antara lain :
Pertama, ketidakmatangan intelektual dan emosional. Hal ini berakibat pada tindakan yang tidak rasional, cenderung emosional dan tanpa pikir panjang. Hal ini sangat bertentangan dengan dasar dan kaedah Agama.
Kedua, tidak mampu berprestasi dan membanggakan prestasi orang tua. Kesulitan belajar sering dialami sebagian remaja. Kesulitan dalam pengertian yang sebenarnya ataupun kesulitan yang disebabkan hilangnya minat belajar dan membaca. Hal ini kan berakibat pada sulitnya meraih prestasi. Dalam kondisi nafi prestasi, remaja kemudia membanggakan prestasi keluarganya (orang tua, dsb) baik dalam bentuk ucapan maupun tindakan.

            Referensi:
-ilmu sosial budaya dan dasar; Drs.H.Kama A.Hakam,M.Pd.



Komentar

Postingan Populer