Sejarah perkembangan koperasi di Dunia dan di Indonesia
Dalam arti luas Koperasi berasal dari bahasa inggris
“Coperation” terdiri dari dua suku kata yaitu “Co” yang
berarti bekerja sama, “Operation” Jadi dalam arti luas koperasi berarti
bekerja sama. Pengertian-pengertian pokok
tentang koperasi :
ü Merupakan
perkumpulan orang-orang termasuk badan hukum yang mempunyai kepentingan dan
tujuan yang sama.
ü Menggabungkan
diri secara sukarela menjadi anggota dan mempunyai hak dan kewajibanyang sama
sebagai pencerminan demokrasi dalam ekonomi.
ü Kerugian
dan keuntungan ditanggung dan dinikmati bersama secara adil
ü Pengawasan
dilakukan oleh anggota
ü Mempunyai
sifat saling tolong-menolong
ü Membayar
sejumlah uang sebagai simpanan pokok dan simpanan wajib sebagai syarat menjadi
anggota.
Koperasi di rumuskan dalam UU peraturan
perkoperasian No.12 Tahun 1969 :
Koperasi di
Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak social, beranggotakan
orang-orang atau badan hokum. Koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai
usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan dan gotong-royong.
A. Sejarah Koperasi Dunia
Gerakan Koperasi di dunia, di mulai pada pertengahan abad
18 dan awal abad 19 di Inggris. Lembaga ini sering disebut dengan “koperasi pra
industri”. Dari sejarah perkembangannya, dimulai dari munculnya revolusi
industri di Inggris tahun 1770 yang menggantikan tenaga manusia dengan
mesin-mesin industri yang berdampak pada semakin besarnya pengangguran hingga
revolusi Perancis tahun 1789 yang awalnya ingin menumbangkan kekuasaan raja
yang feodalistik, ternyata memunculkan hegemoni baru oleh kaum kapitalis.
Semboyan Liberte-Egalite-Fraternite (kebebasan-persamaan-kebersamaan) yang
semasa revolusi didengung-dengungkan untuk mengobarkan semangat perjuang rakyat
berubah tanpa sedikitpun memberi dampak perubahan pada kondisi ekonomi rakyat.
Manfaat Liberte (kebebasan) hanya menjadi milik mereka yang memiliki kapital
untuk mengejar keuntungan sebesar-besarnya. Semangat Egalite dan Fraternite
(persamaan dan persaudaraan) hanya menjadi milik lapisan masyarakat dengan
strata sosial tinggi (pemilik modal kapitalis).
B.
Perkembangan
Koperasi Di Eropa
Ø Perkembangan Koperasi di Inggris
Koperasi yang pertama
didirikan adalah di Inggris, sebagai akibat penderitaan yang dialami kaum buruh
di Eropa akibat revolusi industri pada abad awal XIX. Pada tahun 1844 di
Rochdale, Inggris didirikan koperasi konsumsi yang dipelopori oleh Charles
Howard.
Pada mulanya koperasi Rochdale hanya bergerak dalam usaha untuk pemenuhan
kebutuhan konsumsi. Namun kemudian Rochdale mulai mengembangkan sayapnya dengan
melakukan usaha-usaha produktif. Menyusul keberhasilan koperasi Rochdale ini,
hingga tahun 1852 telah berdiri sekitar 100 koperasi konsumsi di Inggris, yang
pada umumnya didirikan oleh para konsumen. Dalam rangka memperkuat gerakan
koperasi, maka pada tahun 1862, koperasi-koperasi konsumsi di Inggris bergabung
menjadi satu menjadi pusat koperasi pembelian {Coperative Wholesale
Society (CWS)}
Ø Perkembangan Koperasi di Perancis
Pelopor-perlopor koperasi
di Perancis antara lain Charles Fouriee, Louis Blanc, serta Ferdinand Lasalle.
Para pelopor ini menyadari bahwa setelah terjadinya revolusi Perancis dan
perkembangan industri yang menimbulkan kemiskinan, maka nasib rakyat perlu
diperbaiki dengan membangun koperasi-koperasi yang bergerak di bidang produksi
bersama-sama dengan para pengusaha kecil.
Di Perancis terdapat Gabungan Koperasi Konsumsi Nasional Perancis
(Federation Nationale Dess Cooperative de Consummtion), dengan jumlah koperasi
yang bergabung sebanyak 476 koperasi, anggota 3.460.000 orang, toko 9.900 buah
dan perputaran modal sebesar 3.600 miliar Franc/tahun.
ØPerkembangan Koperasi di Jerman
Pada tahun 1848 di Inggris
dan Perancis telah mencapai kemajuan Industri, sedangkan di Jerman perekonomiannya
masih bercorak agraris. Barang-barang impor di Inggris dan Perancis memberikan
tekanan berat bagi perkembangan Industri di Jerman.
Pada saat itu muncul Pelopor Koperasi di Jerman, yaitu F.W Raiffeisen,
Walikota Flammersfield. Ia menganjurkan agar kaum petani menyatukan diri dalam
kumpulan simpan pinjam.
Ø Perkembangan Koperasi di Denmark
Denmark adalah salah satu
negara di Eropa yang dapat dijadikan contoh pengembangan Koperasi Pertanian.
Kegiatan yang dilakukan para petani yang tergabung dalam koperasi pertanian
perlu dipelajari sebagai pola yang cocok untuk membangun daerah agrarian. Pada
tahun 1952 anggota Koperasi mencapai satu juta orang atau sekitar 30% dari
jumlah penduduk Denmark. Selain itu hampir sepertiga penduduk pedesaan di
Denmark berusia 18 tahun sampai dengan 30 tahun pernah belajar di Perguruan
tinggi, sehingga tidak sulit bagi mereka untuk bergabung ke dalam koperasi.
C. Perkembangan koperasi di Indonesia
· 1895 di
Leuwiliang didirikan pertama kalai koperasi di Indonesia (Sukoco, “Seratus
Tahun Koperasi di Indonesia”).
· 1920 diadakan
Cooperative Commissie yang diketuai oleh Dr. JH. Boeke sebagai Adviseur voor
Volks-credietwezen.
· 12 Juli 1947,
diselenggarakan kongres gerakan koperasi se Jawa yang pertama di Tasikmalaya.
· 1960 Pemerintah
mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 140 Tentang Penyaluran Bahan Pokok dan
menugaskan koperasi sebagai pelaksananya.1961, diselenggarakaan musyawarah
Nasional Koperasi I (Munaskop I) di Surabaya untuk melaksanakan prinsip demokrasi
Terpimpin dan Ekonomi Terpimpin.
Kesimpulan
Koperasi adalah organisasi kelompok
untuk kepentingan rakyat menegah kebawah. Melengkapi keperluan kebutuhan
masyrakat dilingkungan. Seperti simpan pinjam uang, membantu memberikan modal
untuk usaha kecil.
Perkembangan koperasi di berbagai
dunia berbeda. Ada yang berfungsi sebagai pemenuhan kebutuhan konsumsi ,
usaha-usaha industri , dan lain-lain. Perkembangan koperasi saat ini cukup baik
teteapi belum maksimal pendistribusiannya.
Komentar
Posting Komentar